[STORY] My Acne Journey Story
My Acne Story
Before i have to face the reality,
it's FINAL EXAM!
I want to share a story of mine..
Who suffered a lot all this time ㅠ.ㅠ
it's FINAL EXAM!
I want to share a story of mine..
Who suffered a lot all this time ㅠ.ㅠ
So, I
write this story in almost the end of year.
Tomorrow, it’ll be the last month
of the year.
Today,
November
30, 2017.
Saat
aku tulis cerita bagaimana aku bisa mulai berjerawat hingga proses berusaha
untuk menyembuhkan jerawat ini, aku sedang dalam proses pengobatan. Di
pertengahan Oktober lalu aku akhirnya pergi ke dokter kulit pertama kalinya
untuk menyembuhkan wajah berjerawatku, yaitu dr. Kun Jayanata yang mungkin
sebagian besar orang-orang dengan masalah yang sama pasti tahu, mungkin ada
juga yang berobat ke sana juga, atau banyak yang ingin berobat ke sana tapi
belum ada kesempatan juga. (Aku akan buat postingan berbeda, mungkin semacam
review dan share perkembangan kondisi wajah berjerawatku setelah berobat di dr.
Kun)
Jadi
bagaimana awalnya wajah aku yang dulu juga pernah mulus sampai bisa berjerawat
seperti ini?
Pas
SMP, wajah aku mungkin hampir sama sekali gak ada problem. Waktu itu karena
awal-awal puber, wajah aku agak bruntusan gitu, jerawat kecil-kecil tapi gak
banyak. Pokoknya masih bagus deh kulitnya waktu itu. Waktu itu aku belum begitu
tertarik sama makeup (ya namanya masih bocah) apalagi skincare, facial
foam ajaa gak punya. Jadi belum begitu perhatiin penampilan wajah. Ada satu brand krim yang aku pakai, yang
katanya bisa mencerahkan wajah. Awalnya cocok, tapi lama kelamaan malah berefek
di wajah aku. Jerawat kecil-kecilnya malah semakin banyak, tapi belum begitu
parah. Masih dalam batas wajar(?) untuk anak yang baru mau beranjak menuju ke
tahap remaja.
Lalu
pas SMK, di awal masuk sekolah juga belum begitu banyak problem. Jerawat
kecil-kecil tapi banyak masih tetap ada. Nah, aku mulai pakai facial foam pas
SMK nih. Aku pakai Sariayu Acne Care Facial Foam, yang aku pakai sampai
bertahun-tahun. Aku sih merasa cocok pakai produk itu, tapi jerawat kecil
seakan betah gitu ya di wajah aku. Dan suatu hari, aku ikut kegiatan tari
daerah gitu di sekolah dan kalau mau tampil harus banget pakai makeup (yang
tebalnya jangan ditanya). Saat itu mulai pakai makeup deh setiap mau tampil tari
daerah. Aku juga waktu itu gak bisa makeup dan kurang mengerti cara pakai
maupun cara membersihkannya. Jadi selama mulai pakai makeup aku kurang begitu
tahu cara membersihkan dan menjaga kebersihan wajah. Yang aku tahu kalau mau
bersihin makeup ya pakai pembersih dan pakai penyegar baru cuci muka (sampai
sekarang sih masih begitu hehe).
Di
kelas 11 SMK, aku ketemu sama teman yang cantik banget yang jago banget
makeupnya! Pas berteman sama dia, lama kelamaan mulai ‘keracunan’ hal-hal yang
berhubungan dengan makeup, dan sadar kalau perempuan ternyata juga harus bisa
makeup ya.. Mulai deh belajar makeup sendiri dengan bermodal nonton Beauty
Vloggers di Youtube. Nah, semenjak suka makeup inilah awal semua mimpi buruk(?)
yang aku juga gak tahu akhirnya akan seperti ini. Jerawat di pipi yang besar
mulai muncul satu per satu secara bergiliran yang entah karena mungkin PMS,
hormonnya belum seimbang, pola makannya kurang diperhatikan atau karena makeup
aku juga masih belum tahu sampai sekarang.
Sudah
banyak krim juga yang aku coba buat hilangin jerawat sampai ke bekas-bekasnya,
coba banyak masker alami dari berbagai bahan juga, tapi aku orangnya gak
sabaran. Jadi maunya sekali maskeran atau pakai krim, jerawat langsung hilang. Kan
gak mungkin lah ya…
Dari
krim yang dijual di drugstore, sampe krim temulawak yang awalnya aku curiga itu
produk apaan -_-
Pas pakai
krim temulawak (yang katanya cocok di kulitnya sodara aku) ya lumayan keliatan
perubahan gitu sih selama kurang lebih 3 mingguan. Kulit jadi lebih cerah
sedikit dan bekas jerawat juga agak tersamarkan. Tapi jerawat gak sepenuhnya
hilang. Jadi setelah pemakaian krim temulawak sampai habis, aku gak pakai lagi
sampai sekarang. So…
Beberapa
bulan setelah pemakaian krim temulawak, bekas jerawat ya makin merah, jerawat
masih tetap ada. Nah, baru di bulan Oktober 2017 aku akhirnya milih untuk pergi
ke dokter kulit untuk menyembuhkan jerawat sampai ke bekas-bekasnya.
So, I went
to dr. Kun Jayanata… !
Sincerely,
Me
Comments
Post a Comment